Jumat, 21 Oktober 2016



PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teori Komunikasi Islam
Komunikasi Islam merupakan bentuk frasa dan pemikiran yang baru muncul dalam penelitian akademik sekitar tiga dekade belakangan ini. Munculnya pemikiran dan aktivisme komunikasi Islam didasarkan pada kegagalan falsafah, paradigma dan pelaksanaan komunikasi Barat yang lebih mengoptimalkan nilai-nilai pragmatis, materialistis serta penggunaan media secara kapitalis. Kegagalan tersebut menimbulkan implikasi negatif terutama terhadap komunitas Muslim di seluruh penjuru dunia akibat perbedaan agama, budaya dan gaya hidup dari negara-negara (Barat) yang menjadi produsen ilmu tersebut.
Ilmu komunikasi Islam yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini terutama menyangkut teori dan prinsip-prinsip komunikasi Islam, serta pendekatan Islam tentang komunikasi. Titik penting munculnya aktivisme dan pemikiran mengenai komunikasi Islam ditandai dengan terbitnya jurnal “Media, Culture and Society” pada bulan Januari 1993 di London. Ini semakin menunjukkan jati diri komunikasi Islam yang tengah mendapat perhatian dan sorotan masyarakat tidak saja di belahan negara berpenduduk Muslim tetapi juga di negara-negara Barat. Isu-isu yang dikembangkan dalam jurnal tersebut menyangkut Islam dan komunikasi yang meliputi perspektif Islam terhadap media, pemanfaatan media massa pada era pascamodern, kedudukan dan perjalanan media massa di negara Muslim serta perspektif politik terhadap Islam dan komunikasi.
Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh para pemikir Muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif, terutama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia. Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan dimensi penciptaan fitrah kemanusiaan itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia sejagat. Sehingga dalam perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam Alquran. Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian nilai-nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis.
Dalam Islam, prinsip informasi bukan merupakan hak eksklusif dan bahan komoditi yang bersifat value-free, tetapi ia memiliki norma-norma, etika dan moral imperatif yang bertujuan sebagai service membangun kualitas manusia secara paripurna. Jadi Islam meletakkan inspirasi tauhid sebagai parameter pengembangan teori komunikasi dan informasi. Alquran menyediakan seperangkat aturan dalam prinsip dan tata berkomunikasi.
Dalam masalah ketelitian menerima informasi, Alquran misalnya memerintahkan untuk melakukan check and recheck terhadap informasi yang diterima. Dalam surah al-Hujurat ayat 6 dikatakan: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.

Pendidikan Islam
Proses pendidikan Islam merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan, potensi hidup manusia yang berupa kemampuan – kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual, dan sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana nilai- nilai Islam, yaitu nilai – nulai yang melahirkan norma-norma syariah dan akhlak karimah.
Tujuan kependidikan Islam adalah merupakan penggambaran nilai-nilai Islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi manusia, dengan istilah lain tujuan pendidikan Islam perwujudan nilai-nilai Islami dalam diri manusia didik. Jadi kesanalah pendidikan Islam seharusnya diarahkan, agar pendidikan Islam tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan IPTEK.

Dampak Kemajuan IPTEK terhadap Pendidikan Islam
Dampak sosial dari kemajuan teknologi komunikasi tentu memiliki dampak yang positif yang biasa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. menurut Marwah Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi
Ø  Pertama, dengan kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan menerima perubahan yang baik.
Ø  Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat ukuwah Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat.
Ø  Ketiga, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu memiliki SDM yang berkualitas.

Dari gejala kemajuan teknologi komunikasi di atas, pendidikan Islam mempunyai strategi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dengan jalan :
Ø  Memotivasi kreativitas anak didik dengan nilai – nilai Islam sebagai acuan
Ø  Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk teknologi komunikasi bagi kesejahteraan hidup umat manusia.
Ø  Menciptakan jariangan yang kuat antara ajaran agama dan teknologi komunikasi.
Ø  Menanamkan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumber ajaran yang murni dan kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

KESIMPULAN
Membangun paradigma komunikasi Islam, sesungguhnya tidak harus dimulai dari nol. Dasaran sintesisnya dapat menggunakan teori-teori komunikasi konvensional (Barat), namun yang menjadi Homework bagi para intelektual Muslim adalah membuat sintesis baru melalui aspek methatheory yang meliputi epistemologi, ontologi dan perspektif. Pembenahan pada aspek dimensi nilai dan etika harus dapat berkolaborasi dengan ketauhidan dan tanggungjawab ukhrawi. Fungsi komunikasi Islam adalah untuk mewujudkan persamaan makna, dengan demikian akan terjadi perubahan sikap atau tingkah laku pada masyarakat Muslim. Sedangkan ultimate goal dari komunikasi Islam adalah kebahagiaan hidup dunia dan akhirat yang titik tekannya pada aspek komunikan bukan pada komunikator.
Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang tekun dan eksperimen yang mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya.
Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas dengan cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Namun, Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang maupun di waktu-waktu yang akan datang.
Demikian pula ajaran Islam, ia tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus dan analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti mengherankannya.
Bukankah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agama yang sempit? Allah SWT telah berfirman yang artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.” . Adapun peradaban modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi, video, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, muda, atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.



REFERENSI
Drs. Akmal Hawi. Kapita Selekta Pendidikan Islam. IAIN Raden Fatah Press. h.141

Drs. Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 1996 PT Raja Grafindo Persada: jakarta. h. 17
Amir, Mafri. Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos, 1999.
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995.
Departemen Agama RI., Alquran dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra, 1989.
Fisher, B. Aubrey. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1986.
Ghani, Zulkiple Abd. Islam, Komunikasi dan Teknologi Maklumat. Kuala Lumpur: Utusan Publications & Dist
Hussain, Mohd. Yusof, et.al. Dua Puluh Lima Soal Jawab Mengenai Komunikasi Islam. Jabatan Komunikasi Pembangunan, Pusat Pengembangan dan Pendidikan Lanjutan, University Pertanian Malaysia, 1990.
Sardar, Ziauddin. Tantangan Dunia Islam Abad 21, diterjemahkan dari judul aslinya “Information and the Muslim World: A Strategy for the Twenty-first Century”, oleh A.E. Priyono dan Ilyas Hasan. Bandung: Mizan, 1989.
Sophiaan, Ainur Rofiq. Tantangan Media Informasi Islam, Antara Profesionalisme dan Dominasi Zionis. Surabaya: Risalah Gusti, 1993.
Tehranian, Majid. “Communication Theory and Islamic Perspective”, dalam Wimal Dissanayake (ed.), Communication Theory: The Asian Perspective. Singapore: Mass Communication Research and Information Centre, 1988.
Sumber Diadaptasi dari Khutbah Cendekiawan Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas Umat Drs. Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
http://abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com/2010/03/teori-komunikasi-islam.html



Berbahagialah Ketika Diuji Oleh AllaH

Bismillahirrahmanirrahim,
…Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya segala sesuatu, Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan…”- (An-Najm: 42-44)

Wahai insan istimewa pilihan Allah yakni insan yang sedang diuji

Pujuklah hatimu andai dugaan yang mendatang itu seakan menghimpitmu. Bukan Allah tidak peduli. Bukan Allah hendak menyeksamu.
Bukan Allah sudah tidak melihat usaha dan doa-doamu, bukan Dia tidak kisah air matamu. Dia cuma hendak kamu tahu bahawa Dia menyayangimu. Sangat menyayangimu.
Masakan tidak, dari berbillion manusia di muka bumi ini, engkau pilihannya. Dia memilihmu kerana Dia ingin kau kembali padaNya.
Mungkin selama ini, kau lalai dari mengingatiNya dengan sebenar-benarnya, mungkin selama ini kau kurang bersyukur dengan apa yang telah Dia berikan padamu.
Limpahan nikmat yang kau perolehi jarang sekali kau syukuri. Bahkan kau tambahi dengan keluhan.
Maka, muhasabahlah.

Wahai calon penghuni syurga

Mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”- (Al-Mulk: 1-2)
Pujuklah hatimu andai dugaan yang datang itu seakan bertubi-tubi bagimu.
Bukan Allah tidak tahu, betapa dengan ujian dariNya ini, membuat kau terduduk, membuat kau menangis dan membuat kau lebih banyak ingat Dia.
Allah tahu itu dan ketahuilah Allah sentiasa memerhatimu dengan pandangan kasih sayang. Dia sentiasa ingin yang terbaik untuk kehidupanmu.

 Ada Kasih Sayang Allah Di Setiap Cobaan Yang Diberikan

Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupannya masing masing, dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersihkah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan batin Ada rahasia dibalik rahasia atas setiap ujian yang Allah berikan kepada setiap makhluk-Nya. Karena sungguh Allah memiliki alasan mengapa Ia menurunkan ujian kepada Hamba HambaNya, bukan semata mata karena ingin memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah bentuk training dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat insan yang beriman di sisi Allah SWT. Sungguh Allah tidak akan menguji suatu kaum melainkan sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa di setiap ujian yang Allah berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang menjadi masalah adalah bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara kita menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang kepada kita. Laksana anak sekolah yang akan naik kelas dari mulai kelas 1 ke kelas 2, maka untuk bisa mencapai ke kelas 2 sang anak pun harus bisa melewati ujian apakah ia mampu untuk lulus masuk ke kelas 2 atau tidak. Hanya saja hidup ini tidak sama dengan sekolah, jika disekolah kita diberi pelajaran dulu baru kemudian diberi UJIAN, sedangkan dalam hidup kita mendapat UJIAN yang memberikan kita PELAJARAN. Ujian Allah bisa datang kapan saja dan dari arah yang tidak di duga duga, ia seperti angin yang sulit untuk kita terka arah datangnya. Maka Hal yang kemudian harus kita siapkan adalah bukan untuk mengetahui kapan ujian itu datang, tetapi seberapa siapkah diri kita untuk menyiapkan manuver keimanan ketika ujian itu datang. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW: Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi). Pada saat Allah merindukan seorang hamba, maka DIA akan memerintahkan Malaikat Jibril “Wahai Jibril temui Hambaku si Wulan dan timpakan masalah kepadanya, karena Aku merindukan rintihannya, Aku merindukan dia memohon Kepadaku” Sudah seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT. Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh karena Allah sayang kepada kita. Ada kisah tentang sebuah cangkir cantik yang dipajang di sebuah lemari didalam rumah mewah, suatu hari rumah mewah itu terbakan dari seluruh isi rumah itu hanya cangkir cantik yang terbuat dari tanah liat itu yang tidak terbakar, seandainya cangkir itu bisa bicara, dia akan menceritakan betapa memilukannya kejadian kebakaran yang menghanguskan seluruh isi rumah mewah itu. Mengapa cangkir cantik itu tidak ikut terbakar? karena Sebelum berada di sana, ia hanyalah seonggok tanah liat yang sama sekali tidak dihiraukan orang. Kemudian seorang pengrajin mengambil dirinya, membentuk tanah liat itu, kemudian membakarnya di dalam perapian. Sang tanah liat sempat marah dan benci terhadap perlakuan yang diterimanya. Ia harus menahan sakit dan kepanasan. Tak sampai di situ, ia harus rela dicat dengan berbagai warna, kemudian dibakar lagi. Segala macam perlakuan sungguh tidak mengenakkan baginya. Namun apa yang terjadi, setelah semua proses selesai, sang tanah liat mendapati dirinya tidak hanya lebih baik dari tanah liat menjadi cangkir cantik, tapi juga menjadi lebih kuat dan kokoh. Ia bukan lagi seonggok tanah liat yang bau, tapi ia telah menjadi sosok baru dan tentu saja lebih baik. Insya Allah. Intinya ujian-ujian Allah yang kadang membuat kita sakit, sedih dan kecewa dikemuadian hari justru menjadikan kita sosok yang lebih kuat, lebih tangguh dan elbih baik. Ujian dari Allah yang berupa nikmat harta dan berbagai kesenangan, pada hakekatnya lebih berat daripada ujian dalam wujud kesedihan. Orang akan cenderung ingat …dan kembali kepada agamanya memohon kembali kepada Tuhannya, menangis dan berdoa bila ia tertimpa kesusahan. Tapi kebanyakan orang tidaklah demikian bila ia sedang dalam kegembiraan dan kesenangan. Bukankah demikian ? Batapa tidak adilnya kita ….betapa tidak malunya kita !!! Simaklah Firman Allah SWT yang begitu indah ini, “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Alam Nasyrah/94:1-8) Dalam Ayat tersebut Allah mengulang sampai dua kali "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" Melalui Ayat ini Allah SWT ingin mengingatkan kepada kita akan janjiNya bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan harus kita yakini bahwa Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati setiap ujian yang datang, maka sudah seharusnya kita mengikutsertakan selalu hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam di dalam dada kita akan dekatnya pertolongan Allah mana kala kita pun dekat denganNya. Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah yang punya kuasa membalikkan keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa menjadikan kita tersenyum bahagia selepas kita menangis, dan Allah lah yang memiliki kuasa atas setiap jawaban di setiap ujian yang kita hadapi, Jangankan Menenangkan ombak yang ganas, menenangkan air mata kita yang larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman yang manis pun Allah sudah pasti sanggup. Maka untuk apa kita ragu, yakinlah ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang dan mulai saat ini, ketika ada ujian yang datang haruslah kita Hadapi, Hayati dan Nikmati. Karena sungguh bisa jadi ujian yang Allah berikan kepada kita adalah sebuah undangan khusus dari Allah agar kita bisa kembali dekat denganNya. Aamiin 

3 Tanda Manusia Di Sayang Allah SWT 

Tanda-tanda tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Allah SWT memberikan balasan di dunia supaya di akhirat nanti akan terlepas balasan daripada Allah SWT.
Kedua : Allah SWT  membukakan kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh. 
Ketiga : Allah SWT akan memberi kefahaman terhadap agama Islam dan mampu pula menghayatinya sebagai satu cara hidup yang lengkap dan sempurna. 
uraiannya :
Pertama : Allah SWT memberikan balasan di dunia supaya di akhirat nanti akan terlepas balasan daripada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Apabila Allah mahukan kebaikan terhadap seseorang hambaNya,Ia terus mempercepatkan balasan kesalahannya di dunia ini lagi,dan sebaliknya apabila Allah mahukan keburukan terhadap seseorang hambaNya, ia tidak membalaskan perbuatannya yang berdosa di dunia sehingga ia membalaskannya nanti pada hari kiamat." (Hadis Riwayat Tabrani )
Sebahagian dari tanda kesayangan Allah kepada hambaNya ialah Ia mempercepatkan balasanNya di dunia lagi agar manusia itu insaf dan dapat memperbetulkan kesalahannya serta kembali ke jalan yang benar.Sebaliknya tanda bagi orang yang dibenci oleh Allah, akan dibiarkan mereka bergelumang dengan dosa dan maksiat dan mereka terus lalai dan lupa di dunia ini. 
Setiap mukmin sepatutnya menerima segala kesusahan yang berlaku di dunia ini dengan redha yang mungkin ianya sebagai hukuman yang diturunkan Allah kerana kesalahan dirinya, atau mungkin sebagai satu dari tanda kesayangan Allah. Adalah lebih baik jika kita
menerima hukuman atas kesalahan kita di dunia ini lagi agar kita insaf dan berkesempatan untuk bertaubat kerana balasan di akhirat adalah lebih dahsyat serta tidak ada ruang lagi untuk bertaubat.
Dalam surah Al-A’raf ayat 168 pula Allah berfirman yang bermaksud: “Dan, Kami cuba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”
Melihat firman Allah di atas, jelas bahawa pelbagai penyakit yang menimpa umat Islam itu adalah sebahagian daripada cubaan ataupun ujian Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Sesungguhnya cubaan dan ujian itu adalah sunnatullah yang telah ditetapkan berdasarkan rahmat dan hikmah-Nya, di mana di dalamnya terkandung kebaikan dan rahmat bagi hamba-Nya. Harus kita ingat bahawa Allah memberikan hidayah dan taufik kepada setiap hamba-Nya dengan jalan yang berbeza-beza. Salah satunya dengan mendatangkan musibah sakit kepada hamba-Nya.

Oleh itu banyakkan bersabar dan elakkanlah dari mengeluh dan berdukacita bila Allah SWT timpakan kesusahan dan kepayahan di dunia ini.
Kedua : Allah SWT  membukakan kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud :"Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang,nescaya ia bukakan kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh,Ia jadikan hatinya waspada terhadap liku-liku hidup yang dijalaninya, ia jadikan hatinya sihat sejahtera dan lidahnya bercakap benar dan perangainya lurus,dan Ia jadikan telinganya mendengar dan matanya melihat." (Hadis Riwayat Abu As Sheikh dari Abu Zarr)
Apabila Allah kasihkan seseorang hambaNya Ia akan membuka hatinya menjadikan ia cinta kepada Allah, kemudian ia akan mempunyai keyakinan yang teguh.Dengan itu ia akan berhati-hati dalam hidupnya agar tidak terjebak dalam dosa dan terhindar dari penyakir hati seperti hasad,takabbur,riak, ujub, membalas dendam, marah dan sebagainya. Kesan dari ini ia akan bercakap benar sahaja. Seterusnya ia akan mempunyai mata yang dapat melihat dan memahami keagungan Allah; telinga yang cintakan nasihat yang benar.
Adakah ciri-ciri ini kita miliki? Jika ada maka itu adalah tanda-tanda kita disayangi oleh Allah SWT.
Ketiga : Allah SWT akan memberi kefahaman terhadap agama Islam dan mampu pula menghayatinya sebagai satu cara hidup yang lengkap dan sempurna.
Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Sesiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, pasti Allah menganugerahinya pemahaman dalam agama.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muhammad bin Ismail. Sahih al-Bukhari, Dar Ibn Kathir, Beirut, 1987, jil. 1, hlm. 39, no. hadis : 71.)
Apabila Allah SWT hendak memberikan kebaikan kepada seorang hamba-Nya dan menyayanginya maka Dia akan memberi kefahaman untuk memahami agama Islam dan mampu pula dihayati agama Islam itu di dalam kehidupannya. Agama Islam bukan agama teori semata-mata tetapi ianya adalah agama untuk diamalkan dan dihayati dalam kehidupan.
Orang mukmin yang diberikan kefahaman agama tidak akan sanggup mengadaikan akidah semata-mata untuk mendapat habuan dunia, tidak akan mencintai dunia hingga melupakan kehidupan dihari akhirat. Dia akan sentiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya.
Firman Allah SWT yang bermaksud : "Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu dan Aku telah cukupkan nikmatKu kepada kamu dan Aku telah redhakan Islam itu menjadi agama untuk kamu. (Surah Al-Maidah ayat 3)

Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita bermuhasabah diri kita sendiri. Jika tiga tanda-tanda di atas ada kita miliki ini bermakna Allah SWT sedang menyayangi kita, tetapi jika tidak ada dikhuatiri kita sedang dimurkai-Nya. Oleh itu bertaubatlah dan terus berdoa semoga kita di pelihara oleh-Nya dan di sayangi-Nya dan kita terpelihara daripada rosak dan binasa. Dia sentiasa bersedia menerima taubat hamba-hamba-Nya.

Lihatlah kehidupan ini dengan teliti, Allah mau kita belajar..

Pandanglah sesuatu yang terjadi itu dengan positif dan professional serta cubalah belajar dari setiap yang kau perhati. Mungkin dari situ kau dapat ingat Dia.
Ingin saya membawa diri saya dan pembaca semua satu analogi. Mudah-mudahan dengan izinNya ada sedikit kefahaman kita mengenai ujian dalam kehidupan ini.
Kita bayangkan sebuah rumah. Dalam pembuatan rumah sahaja mengambil masa untuk siap. Perlu ada duit (peruntukan kewangan) untuk membeli bahan-bahan seperti simen, paku, pasir, dan sebagainya.
Prosesnya juga banyak dan pelbagai, susun batu bata, mengecat, pasang mozek, dan sebagainya. Kadangkala tukang buat rumah itu berhenti seketika, mungkin sebab panas, penat dan ingin berehat sebentar.
Dan mungkin ada ketika tukang itu tidak dapat bekerja kerana hari itu hujan lebat, dia minta cuti, dia sakit dan bermacam-macam lagi.
Lihat. Untuk membuat rumah saja, mengambil masa dan ada proses-prosesnya  yang harus dilalui. Tersalah sedikit, akan memberi kesanlah kepada rumah kita, kan.
Begitu juga kita dalam kehidupan ini. Mungkin ujian yang hadir ini ialah sebagai turning point kita agar kembali kepadaNya.
Allah beri tempoh yang tertentu untuk kita lalui ujian ini. Pelbagai cara yang kita usahakan dalam melalui ujian itu dan bermacam-macam jenis orang yang kita jumpa.
Mungkin ada masa kau terduduk seketika, mencari ketenangan dariNya, mungkin ada masa kau mengumpul segala kekuatan untuk kembali bangkit dari rasa keputus asaanmu.
Ada masa kau mampu bertahan, namun ada masa kau rebah, tidak tertahan dan airmatamu pun tumpah membasahi pipi. Kau menangis semahumu, kau berdialog semahumu.
Dan Dia adalah saksi segala saksi atas segala yang kau lakukan termasuk yang terlintas dihatimu semasa mendepani ujiannya ini. Dan sampai satu saat, semuanya berakhir, ujian ini Allah izinkan berlalu pergi.

Dan ada ujian yang lain menanti pula.
Beruntunglah orang yang mendapat ujian daripada Allah. 

Amat beruntunglah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan dugaan dalam hidupnya samaada dalam bentuk kesenangan mahupun kesusuhan, dia semakin dekat dengan pencipta, dia semakin ingat Dia dan sekaligus berazam untuk kembali kepadaNya.
Amat rugilah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan ujian kepadanya, dia masih ditakuk yang sama. Mengeluh tak berkesudahan. Menyalahkan itu dan ini.

Ujian berbentuk kesenangan atau kesusahan itu adalah sunatullah dalam kehidupan. \

Allah menguji setiap hambanya dengan cara yang berbeza, mengikut kadar kemampuan seseorang itu, dan pada masa yang tepat.
Mahu ataupun tidak mahu, kita kena menerima dan menghadapi dugaan yang medatang. Siapa kita untuk mempersoalkan kenapa kita diuji andai selama ini kita selalu memungkiri perintahNya yang diperintahkan kepada kita?
Amat baiknya Allah, dengan ujian yang hadir itu membuat kita lebih matang dan kuat untuk mendepani hari-hari yang mendatang.

Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah, Dia uji kita bersebab.

Mungkin dengan ujian yang hadir itu, Allah nak angkat darjat kita, Allah nak hapus dosa-dosa kita, dan Allah nak beri pahala pada kita.
Maka, senyum dan berbahagialah menjadi insan pilihan yang diujiNya.
Wahai manusia yang mendambakan kebahagiaan didunia dan di akhirat,
Andai dugaan itu menjengukmu, tidak dapat tidak, kita kena rapat dengan Allah. Kekuatan itu milikNya, maka mohon kekuatan dariNya, mengadu segalanya dengan Dia.
Usahakan untuk perbaiki iman. Solat jangan tinggal dan usahakan solat diawal waktu, lazimi juga diri dengan istighfar dan selawat, dan cuba buat ibadah yang kau tak pernah buat/ tak biasa buat seperti solat tahajud, qiamulail, solat dhuha, dan sebagainya.
Dari situ, insya-Allah kau akan terdidik sedikit demi sedikit untuk kuat, sabar dan redha dengan apapun yang terjadi dalam kehidupanmu.
Dari situ kau akan rasa, betapa nikmatnya bergantung harap sepenuhnya pada Allah. Bersabarlah dalam ketaatan untuk beribadah kepadaNya. Moga kesudahan kita semua adalah kesudahan yang baik.
 “Bukan beratnya ujian yang membuat kita lemah, tapi ringannya hubungan kita dengan Allah yang menyebabkan kita seakan tidak dapat menanggungnya.”
  
REFERENSI :
 http://akuislam.com/blog/renungan/berbahagialah-ketika-diuji-oleh-ujian-yang-diberinya/ 
http://www.kompasiana.com/immaelhaq/ada-kasih-sayang-allah-dalam-setiap-cobaannya_54f3b564745513a32b6c7d5a
https://www.facebook.com/notes/abu-basyer/terdapat-tiga-tanda-tanda-hamba-kesayangan-allah-swt/10150809761991040/