Berbahagialah Ketika Diuji Oleh
AllaH
Bismillahirrahmanirrahim,
…Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya segala sesuatu,
Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan sesungguhnya
Dialah yang mematikan dan menghidupkan…”- (An-Najm: 42-44)
Wahai
insan istimewa pilihan Allah yakni insan yang sedang diuji
Pujuklah
hatimu andai dugaan yang mendatang itu seakan menghimpitmu. Bukan Allah tidak
peduli. Bukan Allah hendak menyeksamu.
Bukan
Allah sudah tidak melihat usaha dan doa-doamu, bukan Dia tidak kisah air
matamu. Dia cuma hendak kamu tahu bahawa Dia menyayangimu. Sangat menyayangimu.
Masakan
tidak, dari berbillion manusia di muka bumi ini, engkau pilihannya. Dia
memilihmu kerana Dia ingin kau kembali padaNya.
Mungkin
selama ini, kau lalai dari mengingatiNya dengan sebenar-benarnya, mungkin
selama ini kau kurang bersyukur dengan apa yang telah Dia berikan padamu.
Limpahan
nikmat yang kau perolehi jarang sekali kau syukuri. Bahkan kau tambahi dengan
keluhan.
Maka,
muhasabahlah.
Wahai
calon penghuni syurga
Mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, Dan Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”-
(Al-Mulk: 1-2)
Pujuklah
hatimu andai dugaan yang datang itu seakan bertubi-tubi bagimu.
Bukan
Allah tidak tahu, betapa dengan ujian dariNya ini, membuat kau terduduk,
membuat kau menangis dan membuat kau lebih banyak ingat Dia.
Allah
tahu itu dan ketahuilah Allah sentiasa memerhatimu dengan pandangan kasih
sayang. Dia sentiasa ingin yang terbaik untuk kehidupanmu.
Ada
Kasih Sayang Allah Di Setiap Cobaan Yang Diberikan
Setiap
insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupannya masing masing,
dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri
bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa
teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita
menyikapinya dengan hati yang bersihkah atau dengan hati yang keruh dengan noda
hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati
hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun
ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih
sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari
episode episode sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh
akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung
penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan
yang tidak menenangkan lahir dan batin Ada rahasia dibalik rahasia atas setiap
ujian yang Allah berikan kepada setiap makhluk-Nya. Karena sungguh Allah
memiliki alasan mengapa Ia menurunkan ujian kepada Hamba HambaNya, bukan semata
mata karena ingin memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah
bentuk training dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat
insan yang beriman di sisi Allah SWT. Sungguh Allah tidak akan menguji suatu
kaum melainkan sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan menguji hambaNya di
luar batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa di setiap ujian yang Allah
berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang menjadi masalah adalah
bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara kita menghadapi dan mengambil
hikmah dari setiap kejadian yang datang kepada kita. Laksana anak sekolah yang
akan naik kelas dari mulai kelas 1 ke kelas 2, maka untuk bisa mencapai ke
kelas 2 sang anak pun harus bisa melewati ujian apakah ia mampu untuk lulus
masuk ke kelas 2 atau tidak. Hanya saja hidup ini tidak sama dengan sekolah,
jika disekolah kita diberi pelajaran dulu baru kemudian diberi UJIAN, sedangkan
dalam hidup kita mendapat UJIAN yang memberikan kita PELAJARAN. Ujian Allah bisa
datang kapan saja dan dari arah yang tidak di duga duga, ia seperti angin yang
sulit untuk kita terka arah datangnya. Maka Hal yang kemudian harus kita
siapkan adalah bukan untuk mengetahui kapan ujian itu datang, tetapi seberapa
siapkah diri kita untuk menyiapkan manuver keimanan ketika ujian itu datang.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW: Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian
dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah
menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan
barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi). Pada saat Allah
merindukan seorang hamba, maka DIA akan memerintahkan Malaikat Jibril “Wahai
Jibril temui Hambaku si Wulan dan timpakan masalah kepadanya, karena Aku
merindukan rintihannya, Aku merindukan dia memohon Kepadaku” Sudah seharusnya
kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas setiap permasalahan hidup kita.
Ujian yang datang membuktikan bahwa diri kita ini begitu lemah, sehingga kita
membutuhkan pertolongan Allah SWT. Ujian yang datang bukan karena Allah benci
kepada kita, tapi sungguh karena Allah sayang kepada kita. Ada kisah tentang
sebuah cangkir cantik yang dipajang di sebuah lemari didalam rumah mewah, suatu
hari rumah mewah itu terbakan dari seluruh isi rumah itu hanya cangkir cantik
yang terbuat dari tanah liat itu yang tidak terbakar, seandainya cangkir itu
bisa bicara, dia akan menceritakan betapa memilukannya kejadian kebakaran yang
menghanguskan seluruh isi rumah mewah itu. Mengapa cangkir cantik itu tidak
ikut terbakar? karena Sebelum berada di sana, ia hanyalah seonggok tanah liat
yang sama sekali tidak dihiraukan orang. Kemudian seorang pengrajin mengambil
dirinya, membentuk tanah liat itu, kemudian membakarnya di dalam perapian. Sang
tanah liat sempat marah dan benci terhadap perlakuan yang diterimanya. Ia harus
menahan sakit dan kepanasan. Tak sampai di situ, ia harus rela dicat dengan
berbagai warna, kemudian dibakar lagi. Segala macam perlakuan sungguh tidak
mengenakkan baginya. Namun apa yang terjadi, setelah semua proses selesai, sang
tanah liat mendapati dirinya tidak hanya lebih baik dari tanah liat menjadi
cangkir cantik, tapi juga menjadi lebih kuat dan kokoh. Ia bukan lagi seonggok
tanah liat yang bau, tapi ia telah menjadi sosok baru dan tentu saja lebih
baik. Insya Allah. Intinya ujian-ujian Allah yang kadang membuat kita sakit,
sedih dan kecewa dikemuadian hari justru menjadikan kita sosok yang lebih kuat,
lebih tangguh dan elbih baik. Ujian dari Allah yang berupa nikmat harta dan
berbagai kesenangan, pada hakekatnya lebih berat daripada ujian dalam wujud
kesedihan. Orang akan cenderung ingat …dan kembali kepada agamanya memohon
kembali kepada Tuhannya, menangis dan berdoa bila ia tertimpa kesusahan. Tapi
kebanyakan orang tidaklah demikian bila ia sedang dalam kegembiraan dan
kesenangan. Bukankah demikian ? Batapa tidak adilnya kita ….betapa tidak
malunya kita !!! Simaklah Firman Allah SWT yang begitu indah ini, “Bukankah
Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu
bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Alam Nasyrah/94:1-8) Dalam
Ayat tersebut Allah mengulang sampai dua kali "Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan" Melalui Ayat ini Allah SWT ingin mengingatkan kepada kita akan
janjiNya bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan harus kita
yakini bahwa Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati
setiap ujian yang datang, maka sudah seharusnya kita mengikutsertakan selalu
hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam di dalam dada kita akan dekatnya
pertolongan Allah mana kala kita pun dekat denganNya. Jangan pernah ragu akan
janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah yang punya kuasa membalikkan
keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa menjadikan kita tersenyum bahagia
selepas kita menangis, dan Allah lah yang memiliki kuasa atas setiap jawaban di
setiap ujian yang kita hadapi, Jangankan Menenangkan ombak yang ganas,
menenangkan air mata kita yang larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman
yang manis pun Allah sudah pasti sanggup. Maka untuk apa kita ragu, yakinlah
ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang dan mulai saat ini, ketika
ada ujian yang datang haruslah kita Hadapi, Hayati dan Nikmati. Karena sungguh
bisa jadi ujian yang Allah berikan kepada kita adalah sebuah undangan khusus
dari Allah agar kita bisa kembali dekat denganNya. Aamiin
3
Tanda Manusia Di Sayang Allah SWT
Tanda-tanda tersebut adalah seperti
berikut :
Pertama : Allah SWT memberikan
balasan di dunia supaya di akhirat nanti akan terlepas balasan daripada Allah
SWT.
Kedua : Allah SWT membukakan
kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh.
Ketiga : Allah SWT akan memberi
kefahaman terhadap agama Islam dan mampu pula menghayatinya sebagai satu cara
hidup yang lengkap dan sempurna.
uraiannya :
Pertama : Allah SWT memberikan
balasan di dunia supaya di akhirat nanti akan terlepas balasan daripada Allah
SWT.
Rasulullah SAW bersabda maksudnya :
"Apabila Allah mahukan kebaikan terhadap seseorang hambaNya,Ia terus
mempercepatkan balasan kesalahannya di dunia ini lagi,dan sebaliknya apabila
Allah mahukan keburukan terhadap seseorang hambaNya, ia tidak membalaskan
perbuatannya yang berdosa di dunia sehingga ia membalaskannya nanti pada hari
kiamat." (Hadis Riwayat Tabrani )
Sebahagian dari tanda kesayangan
Allah kepada hambaNya ialah Ia mempercepatkan balasanNya di dunia lagi agar
manusia itu insaf dan dapat memperbetulkan kesalahannya serta kembali ke jalan
yang benar.Sebaliknya tanda bagi orang yang dibenci oleh Allah, akan dibiarkan
mereka bergelumang dengan dosa dan maksiat dan mereka terus lalai dan lupa di
dunia ini.
Setiap mukmin sepatutnya menerima
segala kesusahan yang berlaku di dunia ini dengan redha yang mungkin ianya
sebagai hukuman yang diturunkan Allah kerana kesalahan dirinya, atau mungkin
sebagai satu dari tanda kesayangan Allah. Adalah lebih baik jika kita
menerima hukuman atas kesalahan kita
di dunia ini lagi agar kita insaf dan berkesempatan untuk bertaubat kerana
balasan di akhirat adalah lebih dahsyat serta tidak ada ruang lagi untuk
bertaubat.
Dalam surah Al-A’raf ayat 168 pula
Allah berfirman yang bermaksud: “Dan, Kami cuba mereka dengan (nikmat) yang
baik-baik dan (bencana) yang buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”
Melihat firman Allah di atas, jelas
bahawa pelbagai penyakit yang menimpa umat Islam itu adalah sebahagian daripada
cubaan ataupun ujian Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Sesungguhnya cubaan
dan ujian itu adalah sunnatullah yang telah ditetapkan berdasarkan rahmat dan
hikmah-Nya, di mana di dalamnya terkandung kebaikan dan rahmat bagi hamba-Nya.
Harus kita ingat bahawa Allah memberikan hidayah dan taufik kepada setiap
hamba-Nya dengan jalan yang berbeza-beza. Salah satunya dengan mendatangkan
musibah sakit kepada hamba-Nya.
Oleh itu banyakkan bersabar dan
elakkanlah dari mengeluh dan berdukacita bila Allah SWT timpakan kesusahan dan
kepayahan di dunia ini.
Kedua : Allah SWT membukakan
kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang kukuh.
Rasulullah SAW bersabda yang
bermaksud :"Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang,nescaya ia
bukakan kunci hatinya dan mengisikannya dengan keyakinan dan kepercayaan yang
kukuh,Ia jadikan hatinya waspada terhadap liku-liku hidup yang dijalaninya, ia
jadikan hatinya sihat sejahtera dan lidahnya bercakap benar dan perangainya
lurus,dan Ia jadikan telinganya mendengar dan matanya melihat." (Hadis
Riwayat Abu As Sheikh dari Abu Zarr)
Apabila Allah kasihkan seseorang
hambaNya Ia akan membuka hatinya menjadikan ia cinta kepada Allah, kemudian ia
akan mempunyai keyakinan yang teguh.Dengan itu ia akan berhati-hati dalam
hidupnya agar tidak terjebak dalam dosa dan terhindar dari penyakir hati
seperti hasad,takabbur,riak, ujub, membalas dendam, marah dan sebagainya. Kesan
dari ini ia akan bercakap benar sahaja. Seterusnya ia akan mempunyai mata yang
dapat melihat dan memahami keagungan Allah; telinga yang cintakan nasihat yang
benar.
Adakah ciri-ciri ini kita miliki?
Jika ada maka itu adalah tanda-tanda kita disayangi oleh Allah SWT.
Ketiga : Allah SWT akan memberi
kefahaman terhadap agama Islam dan mampu pula menghayatinya sebagai satu cara
hidup yang lengkap dan sempurna.
Rasulullah SAW bersabda maksudnya :
“Sesiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, pasti Allah
menganugerahinya pemahaman dalam agama.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muhammad bin
Ismail. Sahih al-Bukhari, Dar Ibn Kathir, Beirut, 1987, jil. 1, hlm. 39, no.
hadis : 71.)
Apabila Allah SWT hendak memberikan
kebaikan kepada seorang hamba-Nya dan menyayanginya maka Dia akan memberi
kefahaman untuk memahami agama Islam dan mampu pula dihayati agama Islam itu di
dalam kehidupannya. Agama Islam bukan agama teori semata-mata tetapi ianya
adalah agama untuk diamalkan dan dihayati dalam kehidupan.
Orang mukmin yang diberikan
kefahaman agama tidak akan sanggup mengadaikan akidah semata-mata untuk
mendapat habuan dunia, tidak akan mencintai dunia hingga melupakan kehidupan dihari
akhirat. Dia akan sentiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT dan
meninggalkan larangan-Nya.
Firman Allah SWT yang bermaksud :
"Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu dan Aku telah
cukupkan nikmatKu kepada kamu dan Aku telah redhakan Islam itu menjadi agama
untuk kamu. (Surah Al-Maidah ayat 3)
Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita bermuhasabah
diri kita sendiri. Jika tiga tanda-tanda di atas ada kita miliki ini bermakna
Allah SWT sedang menyayangi kita, tetapi jika tidak ada dikhuatiri kita sedang
dimurkai-Nya. Oleh itu bertaubatlah dan terus berdoa semoga kita di pelihara
oleh-Nya dan di sayangi-Nya dan kita terpelihara daripada rosak dan binasa. Dia
sentiasa bersedia menerima taubat hamba-hamba-Nya.
Lihatlah kehidupan ini dengan teliti, Allah mau kita
belajar..
Pandanglah
sesuatu yang terjadi itu dengan positif dan professional serta cubalah belajar
dari setiap yang kau perhati. Mungkin dari situ kau dapat ingat Dia.
Ingin
saya membawa diri saya dan pembaca semua satu analogi. Mudah-mudahan dengan
izinNya ada sedikit kefahaman kita mengenai ujian dalam kehidupan ini.
Kita
bayangkan sebuah rumah. Dalam pembuatan rumah sahaja mengambil masa untuk siap.
Perlu ada duit (peruntukan kewangan) untuk membeli bahan-bahan seperti simen,
paku, pasir, dan sebagainya.
Prosesnya
juga banyak dan pelbagai, susun batu bata, mengecat, pasang mozek, dan
sebagainya. Kadangkala tukang buat rumah itu berhenti seketika, mungkin sebab
panas, penat dan ingin berehat sebentar.
Dan
mungkin ada ketika tukang itu tidak dapat bekerja kerana hari itu hujan lebat,
dia minta cuti, dia sakit dan bermacam-macam lagi.
Lihat.
Untuk membuat rumah saja, mengambil masa dan ada proses-prosesnya yang
harus dilalui. Tersalah sedikit, akan memberi kesanlah kepada rumah kita, kan.
Begitu
juga kita dalam kehidupan ini. Mungkin ujian yang hadir ini ialah sebagai
turning point kita agar kembali kepadaNya.
Allah
beri tempoh yang tertentu untuk kita lalui ujian ini. Pelbagai cara yang kita
usahakan dalam melalui ujian itu dan bermacam-macam jenis orang yang kita
jumpa.
Mungkin
ada masa kau terduduk seketika, mencari ketenangan dariNya, mungkin ada masa
kau mengumpul segala kekuatan untuk kembali bangkit dari rasa keputus asaanmu.
Ada
masa kau mampu bertahan, namun ada masa kau rebah, tidak tertahan dan airmatamu
pun tumpah membasahi pipi. Kau menangis semahumu, kau berdialog semahumu.
Dan
Dia adalah saksi segala saksi atas segala yang kau lakukan termasuk yang
terlintas dihatimu semasa mendepani ujiannya ini. Dan sampai satu saat,
semuanya berakhir, ujian ini Allah izinkan berlalu pergi.
Dan ada ujian yang lain menanti pula.
Beruntunglah orang yang mendapat
ujian daripada Allah.
Amat
beruntunglah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan dugaan dalam hidupnya
samaada dalam bentuk kesenangan mahupun kesusuhan, dia semakin dekat dengan
pencipta, dia semakin ingat Dia dan sekaligus berazam untuk kembali kepadaNya.
Amat
rugilah seseorang itu yang bilamana Allah hadirkan ujian kepadanya, dia masih
ditakuk yang sama. Mengeluh tak berkesudahan. Menyalahkan itu dan ini.
Ujian
berbentuk kesenangan atau kesusahan itu adalah sunatullah dalam
kehidupan. \
Allah
menguji setiap hambanya dengan cara yang berbeza, mengikut kadar kemampuan
seseorang itu, dan pada masa yang tepat.
Mahu
ataupun tidak mahu, kita kena menerima dan menghadapi dugaan yang medatang.
Siapa kita untuk mempersoalkan kenapa kita diuji andai selama ini kita selalu
memungkiri perintahNya yang diperintahkan kepada kita?
Amat
baiknya Allah, dengan ujian yang hadir itu membuat kita lebih matang dan kuat
untuk mendepani hari-hari yang mendatang.
Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah, Dia uji kita
bersebab.
Mungkin
dengan ujian yang hadir itu, Allah nak angkat darjat kita, Allah nak hapus
dosa-dosa kita, dan Allah nak beri pahala pada kita.
Maka,
senyum dan berbahagialah menjadi insan pilihan yang diujiNya.
Wahai
manusia yang mendambakan kebahagiaan didunia dan di akhirat,
Andai
dugaan itu menjengukmu, tidak dapat tidak, kita kena rapat dengan Allah.
Kekuatan itu milikNya, maka mohon kekuatan dariNya, mengadu segalanya dengan
Dia.
Usahakan
untuk perbaiki iman. Solat jangan tinggal dan usahakan solat diawal waktu,
lazimi juga diri dengan istighfar dan selawat, dan cuba buat ibadah yang kau
tak pernah buat/ tak biasa buat seperti solat tahajud, qiamulail, solat dhuha,
dan sebagainya.
Dari
situ, insya-Allah kau akan terdidik sedikit demi sedikit untuk kuat, sabar dan
redha dengan apapun yang terjadi dalam kehidupanmu.
Dari
situ kau akan rasa, betapa nikmatnya bergantung harap sepenuhnya pada Allah.
Bersabarlah dalam ketaatan untuk beribadah kepadaNya. Moga kesudahan kita semua
adalah kesudahan yang baik.
“Bukan beratnya ujian yang membuat kita lemah,
tapi ringannya hubungan kita dengan Allah yang menyebabkan kita seakan tidak
dapat menanggungnya.”
REFERENSI :
http://akuislam.com/blog/renungan/berbahagialah-ketika-diuji-oleh-ujian-yang-diberinya/
http://www.kompasiana.com/immaelhaq/ada-kasih-sayang-allah-dalam-setiap-cobaannya_54f3b564745513a32b6c7d5a
https://www.facebook.com/notes/abu-basyer/terdapat-tiga-tanda-tanda-hamba-kesayangan-allah-swt/10150809761991040/
Terimaksih sudah berbagi ilmu, semoga bermanfaat.
BalasHapusUraiannya bagus!